Penghentian Distribusi Vaksin AstraZeneca Bukan Karena Efek Samping Penggumpalan Darah, Tapi Karena Ini...

Rabu, 17 Maret 2021 06:33 WIB

Share
Penghentian Distribusi Vaksin AstraZeneca Bukan Karena Efek Samping Penggumpalan Darah, Tapi Karena Ini...

JAKARTA, POSKOTA. CO.ID-- Pemerintah menghentikan sementara distribusi vaksin AstraZeneca ke masyarakat. Keputusan tersebut diambil, bukan karena adanya kabar tentang afek samping terjadinya penggumpalan darah sebagai akibat penyuntikan vaksin tersebut.
Klarifikasi tersebut disampaikan Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Jubir Kemenkes) dr Siti Nadia Tarmizi dalam keterangan pers secara daring di Jakarta, Selasa (16/3/2021).
"Jadi kita menunda distribusi vaksin Astrazeneca bukan karena kita semata- mata mendengar, bahwa terjadinya penggumpalan darah sebagai akibat penyuntikan vaksin AstraZeneca," terang Nadia.
"Perdana Menteri Thailand saja sudah menjalani vaksinasi kemarin (12/3/2021) dengan memakai Vaksin AstraZeneca," kata Nadia.
Dia menjelaskan kita mengetahui memang beberapa negara, yakni ada 11 negara yang menunda sementara pemberian vaksin Astrazeneca di negaranya.
"Tetapi itu menunda sementara, sampai kemudian mendapatkan informasi yang lebih jelas dari BPOM dari masing-masing negaranya, atau informasi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO)," ungkap Nadia.
Nadia menambahkan, pada tanggal 11 Maret 2021 sudah ada klarifikasi dari Europe Medicine Association (EMA) dan dari BPOM Inggris yang menyatakan, bahwa tidak ada hubungan antara terjadinya penggumpalan darah dengan penyuntikan vaksin AstraZeneca.
. "Jadi kalau melihat dari data yang ada saat ini, sudah ada 17 juta orang mendapat vaksin AstraZeneca, dimana kasus penggumpalan darah itu dilaporkan sebanyak 40 kasus. Jadi kasusnya kecil sekali ," "tutur Nadia.
Nadia menjelaskan, alasan Pemerintah Indonesia menunda distribusi vaksin AstraZeneca karena alasan kehati-hatian. (johara)

Reporter: Gusmif
Editor: Admin Jakarta
Sumber: -
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar
Berita Terpopuler