Trigana Air Dalam Proses Evakuasi, Penerbangan Dari Halim Masih Dialihkan ke Bandara Soetta Hingga 24 Jam Kedepan

Minggu, 21 Maret 2021 10:48 WIB

Share
Trigana Air Dalam Proses Evakuasi, Penerbangan Dari Halim Masih Dialihkan ke Bandara Soetta Hingga 24 Jam Kedepan

HALIM, POSKOTA.CO.ID--Pesawat Trigana Air yang tergelincir di Bandara Halim Perdanakusuma, hingga saat ini masih dalam proses evakuasi. Sehingga landasan pacu belum dapat digunakan. Akibatnya, penerbangan sipil masih dialihkan ke Bandara Soekarno-Hatta (Soetta). Demikian disampaikan VP of Corporate Communication PT Angkasa Pura II Yado Yarismano melalui keterangan tertulis, Minggu (21/3/2021)

Pengalihan penerbangan itu dilakukan selama 24 jam ke depan."Kami mengimbau kepada calon penumpang pesawat yang memiliki tiket keberangkatan atau kedatangan di Bandara Halim Perdanakusuma pada Minggu 21 Maret 2021, agar dapat berkoordinasi dengan maskapai mengenai perubahan jadwal atau rute penerbangan seiring dengan dialihkannya penerbangan dari Halim Perdanakusuma ke Soekarno-Hatta," ujarnya.

Kondisi runway Bandara Halim Perdanakusuma tidak dapat dioperasikan, karena masih terhalang oleh pesawat kargo Trigana Air [Blocked by Aircraft]. "Saat ini masih dilakukan upaya pemindahan pesawat. Sejalan dengan hal tersebut, Bandara Halim Perdanakusuma pada Minggu 21 Maret 2021, selama 24 jam, belum dapat melayani penerbangan sipil," lanjutnya.

Sebelumnya diberitakan, Pesawat Trigrana Air PSK YSF tergelincir di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Pesawat tersebut dalam kondisi keluar runway. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Peristiwa terjadi sekitar pukul 11.26 WIB.

Executive General Manager Bandara Halim Perdanakusuma, Marsma Pnb TNI Nandang Sukarna, mengatakan penyebab tergelincirnya pesawat Trigana Air di landasan pacu Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, karena gagal landing. Sebab ada salah satu mesin pesawat yang mati.

Akibatnya, pesawat yang hendak terbang menuju Makassar, Sulawesi Selatan itu terpaksa kembali ke landasan pacu. Tapi pesawat diarahkan ke bagian rumput supaya tidak mengakibatkan dampak terlalu parah.

"Jadi engine satu mati, engine nomor 2 mati, kemudian landing gagal. Akhirnya dimasukan ke run away street di rumput. Jadi kondisinya tidak di landasan pacu. Pas landing di landasan pacu tapi kemudian diharapkan ke arah rumput supaya tidak terjadi sesuatu," kata Nandang. (Cr05/mif)

Reporter: Gusmif
Editor: Admin Jakarta
Sumber: -
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar
Berita Terpopuler