Tante Aniaya Balita di Pondok Aren, Sosiolog: Biasanya Karena Faktor Ekonomi dan Masalah Keluarga

Minggu, 22 Agustus 2021 08:16 WIB

Share
Sosiolog UNJ, Evy Clara. (ist)
Sosiolog UNJ, Evy Clara. (ist)

PONDOK AREN, POSKOTA.CO.ID- Seorang wanita tega membanting balita berusia 4 tahun berinisial BM di Pondok Aren, Tangerang Selatan, viral di media sosial (Medsos).

Pelaku inisial EW (40), yang merupakan tante korban balita yatim-piatu, kini sudah ditetapkan jadi tersangka dan ditahan polisi.

Terkait peristiwa tersebut, Sosiolog Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Evy Clara, menilai bahwa kasus penganiayaan terhadap anak biasanya dilatarbelakangi masalah ekonomi dan keluarga. 

Karena itu, Evy menduga, pelaku memiliki masalah ekonomi atau punya masalah dengan keluarganya, sehingga melampiaskan ke korban yang tak berdaya.

"Saya tidak tahu bagaimana kehidupan pelaku. Apakah ada masalah dengan keluarga atau suami? Lalu gimana kondisi ekonominya? Karena hal-hal itu, biasa jadi pemicu," kata Evy ketika dihubungi Poskota, Minggu (22/8/2021).

Evy menyebut, kekerasan terhadap anak biasanya dilakukan oleh orang terdekat. Pelaku melakukan itu pada anak, karena ingin melampiaskan masalah atau dendam. 

"Sehingga anak yang kerap menjadi bahan pelampiasan masalah dari pelaku. Itu karena anak tidak bisa melawan, tak berdaya, sehingga bisa jadi pelampiasan," ungkapnya.

Karena itu, lanjut Evy, pelaku penganiayaan balita di Tangsel ini perlu dilakukan test psikater atau dibawa ke psikolog. "Karena sampai dia tega aniaya dengan cara membanting, itu perlu diketahui kondisi kejiwaan pelaku," tuturnya.

Karena perilaku kekerasan bukan jalan yang baik untuk anak-anak. 

"Sekecil apapun kekerasan yang kita lakukan, itu akan berbekas pada anak. Kekerasan tidak hanya fisik, melainkan juga psikis. Dan itu butuh pengendalian diri untuk mengantisipasi adanya kekerasan," tandasnya.

Halaman
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar
Berita Terpopuler