Diterjang Angin Puting Beliung, 88 Rumah di Lebak Rusak, Satu Gedung SD Lepas! 

Selasa, 10 Mei 2022 08:38 WIB

Share
Rumah warga rusak akibat bencana angin puting beliung di Guning Kencana, Lebak. (Foto: Ist)
Rumah warga rusak akibat bencana angin puting beliung di Guning Kencana, Lebak. (Foto: Ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak terus melakukan update dan memonitoring dampak kerusakan akibat bencana angin puting beliung yang terjadi di Desa Gunung Kencana, Kecamatan Gunung Kencana, Kabupaten Lebak pada Senin (9/5/2022) sore.

Update terkini, BPBD Lebak mencatat kampung yang terdampak bencana itu, yakni Kampung Dederan, dan Kampung Lebak Siuh, Desa Gunung Kencana.

Di Kampung Derderan ada 54 rumah warga rusak, dan di Kampung Lebak Siuh ada 34 rumah warga yang rusak akibat angin puting beliung.

"Kita catat ada 88 rumah warga yang rusak, lima di antaranya rusak berat sementara rumah lainnya rusak sedang dan ringan seperti beberapa atap rumah seperti genteng yang berjatuhan," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Lebak, Febby Rizki Pratama kepada wartawan.

Selain puluhan rumah warga, Febby pun menerangkan, angin puting beliung juga merusak beberapa fasilitas umum seperti sekolah, puskesmas hingga majelis taklim.

"Angin puting beliung disertai hujan tersebut mengakibatkan gedung PGRI bagian kanopi depan ambruk,  SDN 1 Gunungkencana di ruangan IPA atasnya ilang, Majlis Talim Miftahul janah kaca jendela pecah, dan Puskesmas Gunungkencana beberapa genteng jatuh," jelasnya.

Untuk korban jiwa sendiri nihil, hanya saja ada seorang lansia yakni Icang S (65) yang dilarikan ke Puskesmas Gunung Kencana karena mengalami syok akibar bencana alam itu.

"Kondisi saat ini membaik dan sudah dapat pulang, karena memang lansia ini memiliki riwayat penyakit jantung," katanya.

Kondisi saat ini, kata Febby, Muspika, anggota TNI POLRI dan BPBD tengah membantu membersihkan puing-puing matrial bersama masyarakat yang terkena dampak angin puting beliung.

"Dan untuk saat ini listrik masih dipadamkan, karena dikhawatirkan adanya arus pendek atau kejadian membahayakan lainnya," pungkasnya. (Yusuf Permana)
 

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar
Berita Terpopuler