Syarat Haji 2022: Maksimal Usia 65 Tahun dan Divaksin COVID-19 Lengkap  

Rabu, 18 Mei 2022 09:20 WIB

Share
Ilustrasi ibadah haji. (Foto: shutterstock)
Ilustrasi ibadah haji. (Foto: shutterstock)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menegaskan bahwa Pemerintah Arab Saudi tetap mensyaratkan vaksin COVID-19 lengkap bagi calon haji (Calhaj) yang akan berangkat tahun ini.
 
"Vaksin menjadi salah satu syarat yang ditetapkan oleh Arab Saudi," tutur Gus Yaqut panggilan akrab menteri agama di Jakarta, Rabu (18/5/2022).  

Menag mengungkapkan ada dua ketentuan yang ditetapkan Arab Saudi. Pertama, haji tahun ini dilakukan dengan ketentuan untuk mereka yang berusia paling tinggi 65 tahun 0 bulan per tanggal 30 Juni 2022 dan telah menerima vaksinasi lengkap COVID-19 yang disetujui Kementerian Kesehatan Saudi atau minimal sudah dua kali vaksin. 

"Kedua, jAmaah yang berasal dari luar kerajaan juga wajib menyerahkan hasil tes PCR negatif COVID-19 yang dilakukan dalam waktu 72 jam sebelum keberangkatan ke Arab Saudi," papar Gus Yaqut.

Tahun ini, Arab Saudi memberikan kuota haji Indonesia sebesar 100.051 orang. Kuota ini terdiri atas 92.825 haji regular dan 7.226 haji khusus. Jemaah akan mulai masuk asrama haji pada 3 Juni dan pemberangkatan kelompok terbang (kloter) pertama dilakukan pada 4 Juni 2022.

"Kemenag menjalin kerja sama dengan maskapai Garuda Indonesia dan Saudia Airlines untuk memberangkatkan dan memulangkan jAmaah haji Indonesia,” jelas Menag.

Selama di Arab Saudi, lanjut Menag, jAmaah akan menerima layanan akomodasi, konsumsi, transportasi, bimbingan ibadah, dan juga kesehatan. Untuk akomodasi di Madinah, dipastikan jAmaah akan menempati hotel di wilayah Markaziyah dengan jarak terjauh 650 meter dari Masjid Nabawi. Di Makkah, jarak terjauh hotel Jamaah adalah 4 km dari Masjidil Haram. 

"Untuk keperluan ibadah, kami sudah siapkan Bus Salawat yang akan mengantar jamaah dari hotel ke Masjidil Haram pergi pulang,” papar Menag.

"Untuk layanan katering, jamaah akan mendapatkan makan sebanyak 119 kali selama di Tanah Suci, baik di Madinah, Jeddah, Makkah, maupun pada fase puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina,” tandasnya.

Terkait layanan ibadah, pemerintah juga sudah menyiapkan sejumlah konsultan ibadah yang tergabung dalam Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi. Mereka adalah para ahli yang memiliki pengetahuan keagamaan, khususnya di bidang ibadah haji.

Ditambahkan Menag, pemerintah juga sudah menyiapkan Klinik Kesehatan Haji baik di Makkah, Jeddah, dan Madinah, serta sejumlah pos layanan kesehatan. Sarana ini disiapkan untuk memberikan layanan kesehatan secara optimal kepada jemaah.
 
Menag juga menandaskan pemerintah sudah siap melayani Jamaah haji, mulai dari berangkat hingga kembali ke Tanah Air. 

Halaman
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar
Berita Terpopuler