Di Masa Kejayaannya, Banyak Jenderal Berburu Batu Akik dan Keris Mpu Sembroh di Tempat Ini Demi Jabatan Langgeng

Sabtu, 28 Mei 2022 15:43 WIB

Share
Pedagang batu akik, Sandi Sadewo (50) saat melayani pembeli di Pasar Rawa Bening Jakarta Timur, Jumat (27/5/2022).(Foto: Nitis)
Pedagang batu akik, Sandi Sadewo (50) saat melayani pembeli di Pasar Rawa Bening Jakarta Timur, Jumat (27/5/2022).(Foto: Nitis)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Sempat populer di berbagai kalangan dalam beberapa tahun terakhir, hingga menembus pasar nasional, kini kejayaan batu akik mulai terkikis. Kondisi ini seiring dengan meredupnya popularitas dan pamor batu unik dan menarik itu. 

Pasar Rawa Bening Jakarta Timur, merupakan sentra penjualan batu akik sekaligus menjadi saksi atas puncak kejayaan batu akik.

Sandi Sadewo (50), seorang penjual batu akik yang sudah berkecimpung selama 12 tahun mengatakan, kejayaan batu akik bermula di tahun 2013. Hal itu sebagai momentum yang sulit dilupakan. Sebab, antusias masyarakat terhadap batu akik tak hanya bagi kalangan laki-laki, melainkan kalangan perempuan bahkan anak-anak turut mewarnai gemerlapnya seni batu akik.

"Saya dulu sudah berjualan batu akik, sebelum booming di tahun 2013. Namanya orang Indonesia kan banyak penasarannya, jadi waktu itu (tahun 2013) banyak yang beli mau itu laki atau perempuan pada penasaran pake batu cincin," kata Sandi saat ditemui di lokasi, Jum'at (27/5/2022).

Sandi menuturkan, pada puncak kejayaan batu akik. Peminat batu cincin mulai dari kalangan kelas bawah, menengah hingga kalangan atas. Tak dipungkiri, kata Sandi beberapa Jenderal berpangkat menjadi langganannya.

Menurut pengakuannya, pembeli yang datang bukan hanya ingin membeli batu cincin saja. Melainkan, sebagian dari mereka turut membeli batu yang memiliki nilai magis.

"Dulu banyak Jenderal-jenderal yang beli, alhamdulilah ada yang jadi langganan juga. Ada juga yang ke sini nyari yang lain buat jaga-jaga dari hal-hal jelek, karena ada yang enggak suka. Pernah saya kasih keris Mpu Sembroh harganya 6 juta," lanjutnya.

Namun kini, peminat batu akik perlahan mulai redup sejak mencuri perhatian masyarakat pada delapan tahun lalu. Sandi mengaku, pendapatannya turut berdampak lantaran pelanggan yang kian menghilang.

"Ya kalau omset mah di syukuri saja, yang penting bisa makan kan rejeki dari mana saja. Ya alhamdulilah kadang dapet 100 ribu sehari, kadang 300 ribu, engga tentu, tapi ya kalo di bandingkan sama dulu udah pasti turun," kata dia.

Paling Mahal dan Dicari

Halaman
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar
Berita Terpopuler