G20 Bisa Gagal Bila Putin Hadir Zelensky Tidak, Bila Keduanya Datang, Indonesia Sukses Buktikan jadi Kekuatan Besar Dunia

Senin, 27 Juni 2022 15:23 WIB

Share
Presiden Jokowi akan melakukan kunjungan ke Rusia dan Ukraina dalam rangka penghentian perang. (ist)
Presiden Jokowi akan melakukan kunjungan ke Rusia dan Ukraina dalam rangka penghentian perang. (ist)

JAKATRA, POSKOTA.CO.ID - Indonesia  merupakan negara yang menganut gerakan Non-Blok. Artinya tidak memihak Blok Barat (Amerika Cs) maupun Blok Timur (Rusia, dulu Ini Soviet). Dengan demikian, bangsa ini mempunyai kekuatan untuk mendamaikan perang Rusia-Ukraina.

"Kunjungan Jokowi untuk bertemu dengan Putin (Presiden Rusia Valdimir Putin) dan Zalensky (Presiden Ukraina Volodymyr Zalensky) tentunya memiliki makna yang sangat berarti dan strategis," kata Pengamat Militer dan Intelijen dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Robi Sugara, Senin (27/6/2022).

Robi mengatakan, pertemuan itu harus bisa digunakan untuk menurunkan tensi perang di antara kedua negara tersebut. Lebih bagus jika pertemuan itu bisa mengakhiri perang.

Selain punya peran yang strategis karena Indonesia menganut kebijakan politik luar negeri Non-Blok. Saat ini Indonesia mempunya kekuatan besar karena menjadi Presidensi G20. 

"Kepentingan Indonesia adalah menyukseskan penyelenggaraan G20 yang akan digelar di Indonesia," ujarnya.

Robi menilai, invasi Rusia ke Ukraina bisa menjadi faktor kegagalan penyelenggaraan G20. Mengingat beberapa pemimpin dunia enggan hadir apabila Putin hadir. 

"Atau jika hadir, harus menghadirkan Zalensky juga," tukas Direktur Eksekutif Indonesia Muslim Crisis Center (IMCC)  ini.

(Rizal Siregar)
 

 

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar
Berita Terpopuler