Belasan Santriwati Diperkosa Ustaz di Kamar Kosong, Kepergok Santri Senior, Bukannya Mencegah Malah Ikut 'Nyicip' Minta Giliran

Senin, 4 Juli 2022 16:55 WIB

Share
Salah satu pesantren di wilayah Kecamatan Beji, Kota Depok.(Foto: Nitis)
Salah satu pesantren di wilayah Kecamatan Beji, Kota Depok.(Foto: Nitis)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Penyidik dari Subdit Renakta Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya, melakukan gelar perkara terkait kasus dugaan pemerkosaan yang dilakukan oleh oknum Ustaz dan santri senior di salah satu 'pesantren' di bilangan Depok, Jawa Barat.

Adapun dari hasil gelar perkara tersebut, dikatakan Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Endra Zulpan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap tiga orang Ustaz dan seorang santri senior yang diduga terlibat dalam kasus pemerkosaan belasan santriwati di 'pesantren' tersebut.

"Hasil gelar perkara yang dilakukan oleh penyidik menyatakan bahwa kasus ini statusnya dinaikkan dari penyelidikan menjadi penyidikan," ujar Zulpan kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Senin (4/7/2022).

Zulpan melanjutkan, selain menaikan status perkara ke tahap penyidikan, serta melakukan pemeriksaan terhadap para pihak terkait, penyidik juga akan melakukan pemeriksaan terhadap para korban yang memang enggan datang untuk memenuhi panggilan penyidik yang membutuhkan keterangannya.

"Pemeriksaan terhadap korban dilakukan untuk mengetahui adanya korban lain dalam kasus ini. Karena yang tercatat di kami hanya ada 11 orang yang diduga menjadi korban. Jadi kami berupaya untuk mendalami kasus ini agar terang benderang," kata Zulpan.

Mantan Kapolsek Ciputan itu berucap, untuk lebih mempercepat proses penanganan perkara, penyidik nantinya juga akan melakukan upaya 'jemput bola' atau dengan kata lain mendatangi para korban untuk dimintai keterangan ihwal kasus ini.

"Karena kan korbannya ada juga yang di luar Jakarta. Lalu mereka juga seperti takut gitu untuk mendatangi penyidik karena berbagai alasan," papar dia.

"Jadi, kami berharap apabila ada pihak yang juga turut menjadi korban, kiranya bisa melaporkan kepada penyidik agar kita bisa mendapat keterangan tambahan terkait jumlah korban yang lainnya," imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan, belasan santriwati di salah satu 'pesantren, yang terletak di wilayah Beji Timur, Depok, Jawa Barat diduga menjadi korban pelecehan seksual yang dilakukan oleh orang tua asuh laki-laki di tempat tersebut.

Menurut Kuasa hukum para korban, yakni Megawati, dari sebelas orang korban yang diduga dilecehkan oleh sosok orang tua asuh di 'pesantren' itu, baru 5 orang korban saja yang berani bicara terkait dugaan kasus pelecehan seksual ini. Sementara 6 orang lainnya masih membungkam karena sejumlah alasan.

Halaman
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar
Berita Terpopuler