Tagar Jangan Percaya ACT Trending di Twitter, Soal Dugaan Penyelewengan Dana Umat

Senin, 4 Juli 2022 10:17 WIB

Share
Tampilan depan laman website ACT. (Foto: Tangkapan Layar)
Tampilan depan laman website ACT. (Foto: Tangkapan Layar)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Tagar Jangan Percaya ACT trending di Twitter. Tagar tersebut muncul sejak Minggu (3/7/2022) malam. 

#JanganPercayaACT muncul lantaran pemberitaan majalah Tempo yang mengungkap dugaan penyelewengan di lembaga Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang mayoritas mengumpulkan dana umat.
  


Warganet mendesak otoritas terkait untuk melakukan audit terhadap ACT dan lembaga sejenis lainnya. 

"Perlu diaudit pengelolaan dana donasi serta aliran dana dikirim ke siapa, lembaga sosial seperti ACT, Kitabisa, Benih Baik, dan berbagai lembaga kemanusiaan dibawah naungan Ormas dan Pemerintah juga perlu diaudit, agar transparansi aliran dananya jelas kemana,'' tulis akun @dilba*****.

"Jualannya atas nama Agama. Mengajak berbagi dan bersedekah. Kenyatannya hasilnya untuk gaji Bos2 nya. Ya sudahlah mungkin kita aja yg salah,'' sambung @az***.


"Aksi cepat tilep ini mah, WTP 14 tahun ??? 🙈🙈🙈. Penghasilan & kendaraan pengurusnya sejenis Alphard, CRV, Pajero yang nyumbang bawaannya Honda Beat, Yamaha Mio, Jaklingko 😭,'' sahut @Bobby_******.

''Hati2 dlm nemberikan bantuan/sumbangan. Byk llembaga badan amal & bantuan kemanusiaan yg membelokkan aliran dananya utk kegiatan terorisme,'' timpal lainnya.


Melansir dari laman ACT, didirikan pada 21 April 2005 yang secara hukum bergerak di bidang sosial dan kemanusiaan.

Aktivitas ACT kemudian diperluas, mulai dari kegiatan tanggap darurat, program pemulihan pascabencana, pemberdayaan dan pengembangan masyarakat, serta program berbasis spiritual seperti kurban, zakat dan wakaf.

Pada tahun 2012 ACT mentransformasi dirinya menjadi sebuah lembaga kemanusiaan global, dengan jangkauan aktivitas yang lebih luas. (*)

Reporter: Muhidin
Editor: Muhidin
Sumber: -
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar
Berita Terpopuler